Senin, 05 September 2016

Banyuwangi gelar Festival Kembang Kopi Gombengsari

Banyuwangi gelar Festival Kembang Kopi Gombengsari - Utk memperingati hri menjadi Kelurahan Gombengsari, Banyuwangi ke-16, pemerintah desa beserta masyarakat dapat mengadakan Festival Kembang Kopi Gombengsari (FKKG) kepada Rabu (7/9) kelak.

Tidak Hanya jadi sentra produksi susu kambing etawa, Kelurahan Gombengsari ialah lingkungan dgn perkebunan kopi terluas di Banyuwangi. Nyaris tiap-tiap pekarangan di segi hunian masyarakat, tentu dipenuhi pohon kopi.

Sebelum memetik kopi, ada program makan dengan yang merupakan wujud syukur pada Tuhan atas panen kopi yg melimpah. Seterusnya dilanjutkan program menyangrai kopi dengan, hingga menikmati seduhan kopi.

Di sudut lain, pun dapat ada sesi pengupasan kulit kopi diiringi musik kuntulan, memerah susu kambing etawa sambil minum hasil perahan.

"FKKG jadi pembuka Hri Menjadi Gombengsari (Harjago) ke-16. Tetap tidak sedikit lagi kegiatan-kegiatan yang lain sampai 28 Desember kelak. Ini jadi gerakan ke-2, sesudah th tempo hari mengadakan Festival Sangrai Kopi Gombengsari," tutur Lurah Gombengsri, Moch. Farid Isnaini.

Dalam FKKG kali ini, panitia bakal menggelar di Lingkungan Lerek, Kelurahan Gombengsari atau sepanjang jalan menuju Perkebunan Kali Klatak. Semua penduduk Gombengsari, diajak berpartisipasi dalam gerakan yg sebenarnya telah jadi adat turun-temurun ini.

"Konsep acaranya ini yakni pemberdayaan penduduk. Di Mana, FFKG melibatkan grup tani, group ternak, UMKM RT/RW, pemuda, kube (group bisnis dengan) & warga dengan cara luas juga Pokdarwis," ujarnya.

Farid menambahkan, gerakan FKKG, adalah upaya swadaya warga dibantu sponsor. "Biayanya swadaya dari warga & Instansi Lembaga terkait yg berhubungan dgn pariwisata & pertanian juga dari perusahaan-perusahaan yg peduli dgn gerakan FKKG ini, termasuk dari PT Perkebunan Kaliklatak," paparnya.

Kelurahan Gombengsari mempunyai potensi perkebunan rakyat seluas kurang lebih 400 hektare bersama hasil produksi kurang lebih 10 kuintal per hektare. Buat kopi yg ditanam, wilayah Gombengsari serasi dgn tipe robusta.

Sedangkan tanaman tumpang sari dari perkebunan rakyat Gombengsari, sebahagian agung berupa pohon kelapa (Varietas kelapa dalam Banyuwangi) & pepohonan yg sanggup jadi sumberdaya makanan kambing etawa. Menyaksikan potensi tersebut, Farid mengharapkan Kelurahan Gombengsari mampu jadi wisata kampung kopi.

"Ke depan, kami menginginkan Gombengsari mampu dikembangkan jadi desa wisata kampung kopi," ujarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar